Rudy Mas’ud Hadiri Agenda Pj Gubernur, Warganet: “Masih Proses di MK!”

Kamis, 16 Januari 2025 08:06 WITA
Rudy Mas’ud berserta istri saat bersama Pj Gubernur Kaltim, Akmal Malik kunjungan di beberapa daerah di Kaltim. (Ist)
Rudy Mas’ud berserta istri saat bersama Pj Gubernur Kaltim, Akmal Malik kunjungan di beberapa daerah di Kaltim. (Ist)

Samarinda, Sekala.id – Kehadiran Rudy Mas’ud bersama Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim), Akmal Malik, saat kunjungan kerja ke sejumlah wilayah di Kaltim, memancing berbagai tanggapan publik. Sebab, status Rudy sebagai calon gubernur terpilih masih bergulir di Mahkamah Konstitusi (MK).

Akmal Malik diketahui mengunjungi Kutai Kartanegara, Kutai Barat, dan Mahakam Ulu dalam rangka kunjungan kerja selama beberapa hari. Dalam agenda itu, Rudy Mas’ud turut mendampingi bersama istrinya, Sarifah Suraidah.

Namun, unggahan dokumentasi kegiatan tersebut di media sosial resmi Pemprov Kaltim justru memunculkan kontroversi. Beberapa warganet mempertanyakan netralitas pemerintah daerah terkait keberadaan Rudy dalam acara tersebut.

“Kok bisa Pj Gubernur sama Rudy? Kan belum dilantik. Berarti Pemprov Kaltim nggak netral,” tulis akun @Se_Mu.

“Loh, ini masih proses di MK. Gimana ceritanya?” komentar akun @gal_ri.

Menanggapi hal itu, Juru Bicara pasangan Rudy-Seno, Sudarno, memberikan klarifikasi. Ia menegaskan bahwa kehadiran Rudy dalam acara tersebut atas undangan pribadi dari Akmal Malik.

“Pak Rudy diundang secara pribadi oleh Pj Gubernur, baik sebagai rekan maupun sahabat. Kehadiran beliau bukan dalam kapasitas sebagai calon gubernur terpilih,” ujar Sudarno, Kamis (16/1/2025).

Menurutnya, undangan tersebut bersifat informal sehingga polemik yang berkembang di masyarakat tidak perlu diperpanjang.

“Persepsi publik boleh beragam, tapi faktanya undangan itu tanpa embel-embel politik,” tegas Sudarno.

Ia juga memastikan bahwa tidak ada aturan yang dilanggar dalam kehadiran Rudy di acara tersebut.

“Ini lebih kepada hubungan personal antara Pak Rudy dan Pj Gubernur. Hal seperti ini wajar terjadi,” pungkasnya.

Klarifikasi tersebut diharapkan mampu meredam spekulasi yang berkembang di tengah masyarakat. (Jor/El/Sekala)

Bagikan:
Berita Terkait