Kutai Barat, Mahakampost.com – Tari gantar adalah tarian tradisional yang menggambarkan kegembiraan dan keramahan, khususnya suku dayak Tunjung Benuaq dalam menyambut tamu.
Melalui gerak tari yang mencerminkan kegiatan bertani seperti menanam padi, menutup lubang tanah dan menabur benih, tergambar jelas didalamnya membawa pesan kebersamaan dan persatuan yang erat.
Takaaq Ramaaq adalah judul dari tari gantar kreasi, dibawakan oleh grup Silu Pare yang berasal dari Kampung Pepas Eheng, di panggung Karya Tanpa Batas(Kartas), Kampung Geleo Asa, Sabtu (2/8/2025).
“Kegiatan yang bisa menjadi contoh bagi kampung – kampung lainnya di Bumi Tanaa Purai Ngeriman dan bahkan bisa jadi cara untuk memperkenalkan potensi yang ada dikampung,” ucap pimpinan Silu Pare, Yena.
Pimpinan grup Silu Pare, mencoba mengajak semua pihak untuk ikut melestarikan budaya daerah. Bahkan dalam penampilan mereka ada 5 dari 9 personelnya ikut menjalani debut.
“Kedepannya, kami akan tampilkan karya-karya tari lainnya di panggung Kartas ini. Semoga makin banyak pihak yang turut meramaikan acara ini,” tambahnya.
Ada beberapa talent yang turut memeriahkan acara yang dilaksakan setiap malam minggu, diantaranya Penari Luuq Joleq Papatn Puti, Sengkreaaq Walo dan Sanggar Seni Sempekat Bangkit.
“Untuk diketahui juga, kami dalam membawakan tari gantar kreasi, tidak meninggalkan pakem tradisional dari tari gantar itu sendiri,” pungkasnya(Dia/MPost).