Samarinda, Sekala.id – Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) telah menginjak usia ke-68. Pj Gubernur Kaltim, Akmal Malik, bersama para pemimpin daerah dan tokoh masyarakat, menghadiri Rapat Paripurna ke-2 di Gedung DPRD Kaltim, Rabu (8/1/2025). Acara ini menjadi ajang istimewa untuk memperingati hari jadi provinsi kaya budaya dan sumber daya ini.
Dipimpin langsung oleh Ketua DPRD Kaltim Hasanuddin Mas’ud, sidang istimewa ini penuh dengan simbol kebanggaan dan harapan. Wakil Ketua DPRD, Ekti Imanuel, Ananda Emira Moeis, dan Yenni Eviliana, turut mendampingi Hasanuddin, bersama 31 anggota dewan lainnya. Tak ketinggalan, jajaran Forkopimda, pejabat Otorita IKN, hingga tokoh adat dan pemuda ikut memberikan warna pada acara ini.
Sidang dimulai dengan penyerahan penghargaan kepada 27 Tokoh Berjasa dan Masyarakat Berprestasi Tahun 2024. Pj Gubernur Akmal Malik bersama Ketua DPRD secara langsung menyerahkan plakat penghargaan, mengapresiasi kontribusi luar biasa mereka untuk Kaltim.
“Hari ini adalah saat yang tepat untuk merenung. Apa yang sudah kita capai untuk Benua Etam? Dan apa yang bisa kita lakukan lebih baik lagi ke depan?” ujar Akmal dalam pidatonya.
Dengan tema “Membangun Kaltim untuk Nusantara,” HUT ke-68 ini menjadi simbol komitmen masyarakat Kaltim untuk terus berkontribusi bagi Indonesia. Akmal menekankan, Kaltim tidak hanya menyumbang sumber daya alam, tetapi juga semangat, tekad, dan kebersamaan demi menjaga persatuan bangsa.
“Kaltim bukan hanya tanah kaya, tapi juga semangat untuk kemajuan Indonesia,” tegas Akmal.
Dalam pidatonya, Akmal juga menyinggung peran besar Kaltim sebagai rumah bagi Ibu Kota Nusantara (IKN). Menurutnya, kehadiran IKN adalah momentum bagi Kaltim untuk menjadi pusat pembangunan dan peradaban baru di Indonesia.
“Kaltim kini ditakdirkan menjadi simbol pemerataan dan keadilan pembangunan. Ini adalah tanggung jawab besar yang harus kita emban bersama,” tambahnya.
Di tengah pesatnya transformasi, Akmal mengingatkan bahwa tantangan baru pasti akan datang. Namun, ia percaya, masyarakat Kaltim memiliki semangat dan daya juang untuk menghadapi semuanya.
“Dari Kaltim, mata air itu mengalir. Dari Kaltim, api semangat menyala-nyala untuk Indonesia,” tutupnya optimisme. (Jor/El/Sekala)