Menjemput Ramadan dengan Pasar Murah: Upaya Samarinda Menjaga Stok dan Harga

Selasa, 28 Januari 2025 04:31 WITA
Suasana pasar Segiri Samarinda.
Suasana pasar Segiri Samarinda. (Foto: Sekala)

Samarinda, Sekala.id – Ramadan kian dekat, dan seperti biasa, harga bahan pokok mulai menunjukkan gejolak. Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda, melalui Dinas Perdagangan (Disdag), mengambil langkah strategis untuk menjawab keresahan masyarakat: menggelar pasar murah di 20 titik yang tersebar di seluruh kecamatan.

“Kami terus memantau kondisi pasar. Stok bahan pokok seperti beras, gula, minyak goreng, ayam, dan daging saat ini aman. Namun, beberapa komoditas seperti bawang dan cabai memang mengalami kenaikan harga,” ungkap Nurrahmani, Kepala Disdag Samarinda.

Kenaikan harga, lanjut Nurrahmani, disebabkan oleh faktor eksternal. Cuaca buruk dan gagal panen di daerah penghasil menjadi salah satu penyebab utama.

“Pasokan cabai dari Jawa Timur menurun karena gagal panen. Untuk mengatasinya, kami mendatangkan stok dari Makassar,” ungkapnya.

Untuk meringankan beban masyarakat, Pemkot Samarinda berinisiatif menghadirkan pasar murah. Harga yang ditawarkan di pasar ini dijamin lebih rendah karena Disdag bekerja sama langsung dengan distributor.

“Tujuan kami jelas, memastikan masyarakat bisa mendapatkan bahan pokok dengan harga terjangkau, terutama menjelang Ramadan dan Idulfitri,” tegas Nurrahmani.

Pemilihan lokasi pasar murah dilakukan dengan cermat. Bersama pemerintah kecamatan, Disdag menentukan titik-titik yang mudah dijangkau, terutama di wilayah padat penduduk. Dengan jadwal dua kali pelaksanaan di setiap kecamatan, pasar murah ini diharapkan mampu menjangkau lebih banyak warga.

Namun, Pemkot tak hanya berhenti di situ. Untuk menjaga stabilitas harga, tim pengawas telah dibentuk guna mencegah praktik penimbunan bahan pokok.

“Kami tidak akan ragu menindak tegas pelaku yang mencoba bermain di tengah situasi ini. Masyarakat juga kami dorong untuk melaporkan jika menemukan indikasi penimbunan,” kata Nurrahmani.

Ia juga mengimbau masyarakat untuk tidak panik dan membeli sesuai kebutuhan.

“Stok aman hingga Idulfitri. Panic buying justru bisa mengganggu distribusi,” tambahnya. (Jor/El/Sekala)

Bagikan:
Berita Terkait